Saya suka
menulis. Menurut saya, menulis itu merupakan terapi yang murah meriah bagi diri
sendiri. Plus, juga sebagai eksistensi saya sebagai ibu rumah tangga namun
tetap produktif menghasilkan karya.
Membaca blog beberapa blogger yang kualitas tulisannya jempolan merupakan salah satu cara saya meningkatkan kualitas tulisan. Saya bisa
betah loh membaca semua postingan mereka. Selain karena alur ceritanya mengalir,
juga ternyata karena mereka punya cinta dan rasa yang mampu dituangkan
ke dalam tulisan dan terasa oleh pembacanya.
Langsung deh
berasa banget pas baca tulisan sendiri terasa datar. Padahal kalau pas mengemukakan pikiran secara lisan bisa mengalir. Kok ya, pas dituangkan dalam bentuk tulisan kayak yang kaku
gitu. Ternyata saya belum menulis dengan rasa. Kok bisa tau?
Iya, saya baru sadar kalau tulisan saya belum ada rasa saat saya ikutan workshop menulis yang diadakan Komunitas ISB dengan tema
Menulis dengan Cinta Bersama Dini Fitria (Batch 2). Workshop yang disponsori oleh Zoya Cosmetics dan Blibli diadakan di kantor Blibli tanggal 6 Maret 2018 kemarin.
![]() |
Stand Zoya Cosmetics di Venue Workshop |
Kami, sekitar 30
blogger, belajar tentang menulis (terutama untuk feature), tetapi dengan rasa. Feature
adalah cerita yang berdasarkan kenyataan, bukan fiksi. Walaupun begitu, tulisan
tetap harus dibalut dengan rasa dan emosi.
Ciri-ciri dari
feature adalah:
- Bertutur
- Deskriptif
- Informatif
- Gaya penulisan: naratif namun indah memikat pembaca
- Tidak selalu harus 5W + 1H
- Ada sudut pandang kemanusiaan (human interest)
Pertama harus
dengan bercerita (story telling), dimana penulis lebih banyak menunjukkan,
daripada mengatakan. Misal: daripada menuliskan “hari ini dingin sekali”, lebih
baik menuliskan “badanku membeku, membuatku harus merapatkan kembali baju
hangat yang kupakai”.
Selanjutnya
harus ada tujuan yang jelas, relevan dengan keseharian kita, bikin pembaca
penasaran membaca sampai titik terakhir, dan menulis sambil menghayati isi
tulisannya.
Btw, inti
feature itu kan story telling ya, sebab kebanyakan orang lebih suka membaca
cerita sehingga pembaca bisa merasa bagian dari tulisan kita. Intinya lebih
mudah menyentuh hati dan meninggalkan kesan mendalam.
Menulis feature
pun ada tekniknya. Beberapa hal yang harus dikuasai, adalah:
- Lead in angle (bagaimana menulis kalimat pembuka atau pengantar, tapi jangan kebanyakan basi basi dan bunga-bunga kata).
- Point of view (sudut pandang atau angle, jadi kita menjadikan diri kita subjek sekaligus objek dan tidak kebanyakan ide).
- Daya pikat (karakter menulis)
- Bahasa rapi dan terjaga (tidak banyak typo, dengan benang merah yang juga terjalin apik).
- Lihai bermain kata (harus bisa menempatkan kata sesuai dengan fungsinya, sehingga kita harus memiliki banyak perbendaharaan kata)
- Banyak diksi (harus banyak membaca agar padanan kata kita bisa kaya, sehingga tidak terjadi perulangan kata. Perulangan kata yang sering akan membuat tulisan jadi membosankan).
- Edutainment (pembaca bisa terhibur dengan cerita kita, tapi juga mendapatkan manfaatnya. Jadi kita harus bisa memadukan pengalaman kita dengan tema yang ingin kita tulis).
- Full of value (isi tulisan provokatif tapi tidak agresif, atau mempengaruhi pembaca tapi dengan soft selling).
- Hati dan jiwa (ada hikmah yang bisa dipetik, tapi usahakan jangan menasehati pembaca).
Menurut penulis tiga novel ini (Hijrah Cinta, Muhasabah Cinta, dan Islah Cinta), semua akan bisa menulis feature yang baik, asalkan banyak latihan, peka dengan lingkungan sekitar, memiliki identitas sendiri, dan konsisten.
“Menulis itu
soal rasa, temukan rasamu dan jagalah”
-Dini Fitria-
Saya juga sering
berandai-andai bisa lihai merangkai kata seperti blogger A dan B. Tapi, nyawa
dalam suatu tulisan tidak bisa ditiru. Jadi sampai sekarang pun saya masih
berusaha menemukan rasa saya sendiri dalam menuangkan pikiran saya dalam bentuk
feature ini.
Penulis yang
juga mantan jurnalis ini memberikan tip agar kita bisa menulis dengan rasa,
yaitu dengan banyak latihan menulis bebas dan jujur. Teknik menulis untuk
menemukan rasa adalah:
Tema --- Premis
--- Alur --- Wants & Need --- Value --- Goal
Premis adalah satu kalimat yang mampu menjelaskan keseluruhan tulisan. Ini merupakan suatu hal yang cukup sulit untuk sebagian penulis. Ibu dua anak ini memberikan
panduan bagaimana membuat premis, yaitu dengan menentukan objek lengkap dengan kelebihan dan kekurangannya. Diusahakan spesial di awal, sedangkan yang biasa diletakkan terakhir. Value dan Goal sangat penting untuk menuntaskan tulisan.
Beberapa hal lagi yang harus ditentukan untuk menentukan premis adalah:
Beberapa hal lagi yang harus ditentukan untuk menentukan premis adalah:
- Menuliskan inti cerita dalam satu kalimat.
- Fokus.
- Believeable.
- Memasukkan karakter/atribut/konflik/goal.
- 5W 1 H
- Continuity.
- Hubungan sebab akibat.
- Conclusion (kesimpulan).
Membuat tulisan
yang ada rasa itu memang bukan hal mudah. Bahkan mba Dini mengalami kesulitan ketika
tulisannya terasa hambar saat menulis novel Islah Cinta. Penyebabnya adalah berbagai pengalaman buruk yang menimpanya saat harus liputan perdana di India. Kenangan tersebut membuatnya bertekad untuk tidak akan menjejakkan kakinya
lagi di sana. Tapi rencana Allah siapa yang tahu.
Dan saat
akhirnya harus menggunakan setting India di novel ketiganya tersebut, maka
wanita yang juga suka travelling ini akhirnya berusaha agar bisa menyukai India dengan menerima dengan lapang segala kekurangan di sana. Sampai akhirnya
dia malah bisa menyatu dengan India dan bisa dengan lancar dan menjiwai dalam menulis novelnya.
Ini salah satu My Big Wish nih, bisa menulis postingan di blog selain membawa manfaat buat
pembaca, juga rasa yang saya tuliskan bisa sampai ke pembaca. Sekarang lagi
proses banyak latihan, banyak membaca, dan menyimak lagi teori menulis dari mbak
Dini.
My Big Wish yang lainnya adalah bisa travelling akhir tahun ini bersama keluarga. Penginnya
sih dari hasil menulis, bisa membiayai perjalanan kita nanti. Tapi berarti saya
juga harus meningkatkan kualitas tulisan saya.
Asyik juga kali ya kalau bisa dapat hadiah gratis liburan dari My Big Wish nya Blibli. Caranya gampang lagi, hanya dengan belanja 300 ribu rupiah di Blibli. Promo yang berlaku dari 5 - 26 Maret 2018 ini juga bisa mendapatkan cash back, ekstra diskon hingga 15%. Dan hadiah grand prize lainnya tidak kalah menggiurkannya.
Teman-teman, apa saja My Big Wish-nya?
Kalau ada yang sama dengan saya, yaitu salah satunya meningkatkan kualitas tulisan dan menambahkan rasa, yuk kita makin banyak latihan dan membaca.
Big Wish saya sebisanya lebih aktif ngeblog dan menulis konten yang berkualitas, hehehe.
BalasHapusKalau menulis ada rasanya pasti pembaca pun akan terus balik dan balik lagi ke blog kita ya :)
BalasHapusBagus mbak, bermanfaat sekali rasanya untuk saya yang masih amatiran ini.. thanks for share ya mba :)
BalasHapusmakasih sharingnya
BalasHapusMenulis dengan rasa...masih harus terus belajar. Semoga pelan-pelan bisa menjalankqn tips di atas.
BalasHapusMenulis perlu ada rasa ya? sama dg orang masak. kalau rasanya hambar tapi malas utk melahapnya
BalasHapusSip banget tipsnya. Saya juga masih harus banyak belajar menulis dengan rasa. Supaya pembaca makin betah di blog.
BalasHapusBetul Mbak, salah satu meningkatkan tulisan adalah makin banyak membaca tulisan orang lain. Jadi bisa improvisasi.
BalasHapusMenulis pun harus dari hati jadi ada rasanya, hehe. Kalau tulisan hambar emang rada ga srek bacanya, eh. Masih harus banyak belajar.
BalasHapusHai mbak..Terima kasih untuk sudah menyempatkan mampir ke Blibli.com. Semoga workshopnya penuh manfaat :)
BalasHapusSmoga kita bisa memahami ilmu yang disampaikan oleh mba dini ya mba.
BalasHapusBig wish saya bisa punya laptop aja tahun ini. Supaya bisa maksimal menulisnya dibandingkan pakai hape.
BalasHapusWorkshop kemarin bener-bener bikin sadar dan evaluasi tulisan sendiri, hahayy.. kok bisa-bisanya ya selama ini nulis kurang be-rasa.. huft, semoga makin terasah menulis dengan rasa..
BalasHapus