Alhamdulillah, saya mendapatkan undangan dari
Blogger Crony untuk acara temu blogger dalam rangka kampanye dan introduksi MR
2017 pada hari Jumat, tanggal 21 Juli 2017 di The Park Lane Hotel. Pengin tau
banget tentang seluk beluk imunisasi MR ini, secara bulan Agustus nanti
anak-anak Insya Allah akan gilirannya mendapatkan imunisasi MR di sekolahnya.
Acara hari ini lengkap narasumbernya dari tiga
instansi terkait, yaitu Dr. Jane
Soepardi dari Kementrian Kesehatan
(Kemenkes), Hindra Irawan Satari
dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI),
dan Dr.HM. Asrorun Ni’am Sholeh, MA
dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Temu blogger ini seru, selain menambah banyak
wawasan kesehatan, memuaskan keingintahuan para orangtua tentang imunisasi MR,
juga menyambung silaturahmi dengan para blogger yang terutama tertarik dengan
dunia kesehatan.
Menurut Dr. Jane, sesuai dengan UU No. 36 tahun
2009 tentang Kesehatan, upaya pemeliharaan kesehatan anak dilakukan sejak anak
masih dalam kandungan, sampai berusia 15 tahun. Dan, upaya tersebut menjadi
tanggung jawab bersama bagi orang tua, masyarakat, dan pemerintah.
Pemerintah mempunyai kewajiban untuk memberikan
imunisasi lengkap pada tiap bayi dan anak. Salah satu upaya pemerintah adalah
mengadakan Kampanye Imunisasi MR untuk anak usia mulai 9 bulan sampai dengan
kurang dari 15 tahun secara gratis.
Pelaksanaan imunisasi sendiri dibagi menjadi dua
fase, yaitu:
1.
Agustus –
September 2017 (untuk Pulau Jawa)
2.
Agustus –
September 2018 (untuk luar Pulau Jawa)
Untuk di Pulau Jawa sendiri juga terbagi dari dua
tahap, yaitu:
Agustus 2017, untuk dilakukan di sekolah-sekolah.
Sedangkan September 2017, dilakukan di luar sekolah, seperti Posyandu, Puskesmas,
dan fasilitas kesehatan lainnya.
Ada yang mau ikutan tau atau penasaran banget
tentang imunisasi MR ini? Yuk, simak beberapa pertanyaan yang dibahas tuntas
oleh ketiga narasumber di atas.
1.
Apa sih penyakit Campak dan Rubella? Gejala dan
bahayanya apa? Cara pencegahannya bagaimana?
Menurut Dr. Hindra,
penyakit campak (rubeola, measles, tampek, dabaken, morbili) adalah merupakan
infeksi virus yang sangat menular. Penyebabnya adalah virus paramiksovirus.
Cara penularannya adalah bila menghirup percikan ludah melalui jalan nafas,
seperti hidung, mulut, dan tenggorokan. Gejalanya adalah demam tinggi, bercak
kemerahan pada kulit disertai batuk, pilek, dan mata merah.
Sedangkan, rubella adalah
penyakit infeksi virus akut yang sangat menular, namun biasanya hanya berupa
penyakit ringan bila terjadi pada anak. Gejala umumnya mirip gejala flu,
seperti demam ringan, pusing, pilek, nyeri persendian. Bahkan banyak juga yang
tidak ada gejalanya. Penyebabnya adalah virus rubella. Cara penularannya adalah
melalui saluran nafas saat batuk atau bersin.
Bahaya dari penyakit
campak adalah bisa menyebabkan komplikasi serius, seperti diare, radang paru
(pneumonia), radang otak, kebutaan, gizi buruk, sampai kematian. Sedangkan
penyakit rubella, biasanya tidak berdampak berat atau komplikasi pada anak,
namun bila menulari ibu hamil pada trimester pertama bisa menyebabkan keguguran
atau bayi yang dilahirkan dalam posisi cacat, seperti kelainan jantung,
kerusakan jaringan otak, katarak kongenital, keterlambatan perkembangan sampai
gangguan pendengaran.
Kelompok yang memiliki
risiko tinggi tertular adalah yang belum pernah mengalami penyakit ini atau
anak dan orang dewasa yang belum mendapatkan imunisasi Campak dan Rubella.
Karena itu, cara pencegahan terbaik adalah dengan imunisasi MR, dimana
imunisasi ini mencegah dua penyakit tersebut.
2.
Apa imunisasi MR itu? Apakah aman dan apa efek
sampingnya?
Imunisasi MR adalah
imunisasi yang merupakan kombinasi dari vaksin campak/measles (M) dan rubella
(R). Vaksin tersebut 95% efektif untuk mencegah penyakit campak dan rubella,
dan telah mendapat rekomendasi dari WHO dan izin edar dari BPOM. Insya Allah
aman.
Vaksin MR sendiri berupa
serbuk kering dengan pelarut, dan dapat digunakan sampai 6 jam setelah
dilarutkan. Karena sensitif terhadap panas, maka harus disimpan pada suhu 2-8
derajat Celcius. Perlakuan terhadap vaksin yang sesuai prosedur, maka Insya
Allah dinyatakan aman. Vaksin MR ini sendiri akan menggantikan vaksin campak.
Reaksi normal setelah
imunisasi adalah demam ringan, ruam merah, bengkak ringan dan nyeri di tempat
suntikan yang akan menghilang dalam 2-3 hari. Bisa dikatakan tidak ada efek
samping serius setelah imunisasi.
3.
Siapa saja yang harus mendapatkan imunisasi MR?
Imunisasi MR diberikan
untuk anak mulai usia 9 bulan sampai dengan kurang dari 15 tahun selama
Kampanye Imunisasi MR.
4.
Bila anak telah mendapatkan imunisasi campak, apa
perlu mendapatkan imunisasi MR?
Perlu, karena dalam imunisasi campak belum ada
vaksin rubella.
5.
Apa perbedaan imunisasi MR dan MMR? Bila telah
mendapatkan imunisasi MMR, apa perlu mendapatkan lagi imunisasi MR?
Bedanya, imunisasi MMR ada
tambahan vaksin gondongan. Bila telah imunisasi MMR, anak bisa tetap
mendapatkan imunisasi MR, untuk memastikan kekebalan penuh terhadap penyakit
campak dan rubella.
6.
Bagaimana dengan mitos kesehatan tentang imunisasi
MR yang bisa menyebabkan autisme?
Sejauh ini, belum ada
bukti kuat yang mendukung pernyataan bahwa imunisasi MR bisa menyebabkan
autisme. Menurut Dr. Hindra, pernyataan tersebut merupakan hoax kesehatan yang
terbesar dampak kerusakannya selama ini.
7.
Bagaimana dasar kehalalan imunisasi menurut MUI?
Menurut Dr.MM.Asrorun
Ni'am Sholeh,MA, Sekretaris Fatwa MUI Pusat, sesuai dengan fatwa MUI No. 4 Tahun 2016, imunisasi pada dasarnya
merupakan bentuk ikhtiar untuk mencegah penyakit sehingga dibolehkan (mubah).
Nah, bila seseorang tidak diimunisasi bisa menyebabkan komplikasi penyakit
berat, cacat permanen, sampai kematian, maka hukumnya menjadi wajib.
Jadi, mari sukseskan Kampanye Imunisasi MR tahun
ini, karena ini adalah salah satu bentuk iktiar kita sebagai orang tua dalam
upaya pemeliharaan kesehatan anak.
![]() |
Sumber: Blogger Crony |
Mba, pas banget di sekolah anakku juga ada nih kampanye suntik MR. Jadi nanti mau aku lakukan juga untuk anak agar tercegah dari penyakit ini ya mba. Makasih tulisannya
BalasHapusImunasasi buat ibu2 juga ada?
BalasHapusacaranya bagus banget ini. memberantas pro kontra nya imunisasi. padahal untuk kesehatan kita sendiri :) mudah2an kita semua selalu sehat :)
BalasHapus