Kamis, 29 September 2016, saya mendapatkan kesempatan untuk menghadiri launching buku Think Fresh dari Danny Oei Wirianto. Terima kasih teh Ani Berta buat undangannya.
Awalnya
saya menduga, buku Think Fresh ini seperti buku biografi lainnya yang
menceritakan kisah pengalaman hidupnya secara detail hingga akhirnya bisa
sukses. Tapi ternyata buku ini berbeda. Apa ayo perbedaannya?
Sebelumnya,
kita kenalan dulu yuk dengan Danny.
Danny Oei Wirianto merupakan seorang digital enterpreneur yang handal dan
telah banyak menjadi mentor bagi para penggiat start up sukses di Indonesia.
Danny
lama berdiam di USA dan menimba ilmu di Kendall College of Art and Design,
Michigan, USA. Lalu mengawali karirnya di bidang branding, marketing, dan
teknologi.
Kemudian,
Danny mulai mempelajari banyak hal setelah berkenalan dengan internet. Dia
terjun ke dunia e-business dan
melahirkan belasan perusahaan digital yang sukses.
Danny
mendapatkan banyak pengakuan (terutama berupa penghargaan bergengsi di dunia
advertising, marketing, bisnis dan investasi) dalam perannya sebagai pengusaha
digital. Dan kerennya dia terpilih sebagai Top 3 Best Mentors of Founder
Institute in Asia tahun 2013. Pantas saja banyak pengin dimentori Danny, ya.
Jadi, apa alasan Danny
akhirnya membuat buku?
Danny
membuat buku karena ingin menginspirasi generasi milenial sekarang melalui
kisah pengalaman hidupnya. Buku ini bukan mengisahkan tentang detail perjalanan
hidupnya, melainkan tentang ‘mantera-mantera” miliknya yang membuatnya bisa
melewati berbagai rintangan yang ada.
Buku
juga dipilih Danny sebagai medianya, karena buku adalah benda yang panjang usianya
dan tak lekang oleh digital. Melalui buku ini, Danny juga ingin mengajak
masyarakat kembali mencintai buku dan kegiatan membaca.
Danny
melalui proses yang panjang (kurang lebih tiga tahun) untuk menyelesaikan buku
ini. Semua karena dia menginginkan hasil yang maksimal, sehingga semua detail
dari buku ini dipikirkan dengan baik.
Editor
GPU yang menangani buku Think Fresh sendiri mengakui, dia sangat senang bisa
ikut membidani buku ini, karena selain penuh pengalaman hidup, juga mengandung
banyak detail yang bisa menggugah pembacanya.
Inti dari buku ini menurutnya adalah bahwa semua skill bisa dikuasai
dengan repetisi (pengulangan), sehingga bisa menjadi excellence di bidangnya.
Danny
menulis buku ini dengan latar belakang masih banyaknya “mental problem” dari masyarakat Indonesia, seperti suka
mengkerdilkan orang lain (baik itu orang dengan kelebihan atau pun kekurangan),
menganggap budaya korupsi itu biasa, suka menyalahkan nasib, tidak enakan
dengan orang lain, dan malas berproses.
Nah,
dengan menulis buku Think Fresh, Danny mengajak pembaca agar bisa “refresh jiwa”, antara lain dengan
mengontrol ego, mengontrol emosi, melatih skill mendengar, dan rendah hati.
Beberapa mantera sukses ala
Danny yang dituangkan dalam buku ini antara lain:
1. Bikin sesuatu jangan nanggung.
Lakukan sampai batas maksimal kemampuan kita, sehingga hasilnya pun tak akan
main-main.
2. Kemauan tinggi dan disiplin.
Hal yang terlihat sepele, tapi dengan ini kita justru akan selangkah lebih maju
dibanding yang lain.
3. Tidak ada kata tak mungkin.
Semua yang terlihat tak mungkin harus dicoba dulu sampai batas kemampuan
maksimal kita.
4. Selesaikan hal yang sudah
kita mulai. Semua kesulitan harus dilibas dan jangan mudah menyerah.
5. Ucapkan pada diri sendiri
bahwa kita pasti bisa.
Bedah Buku Think Fresh
Inti
dari launching buku ini adalah bedah buku Think Fresh, dengan moderator Rene
Suhardono dan Giring Ganesha. Serunya adalah Rene sebagai moderator bisa
mengulik berbagai sisi yang ‘antimainstream’ dalam hal pembuatan buku Think
Fresh dan sisi pengalaman hidup Danny.
Sedangkan,
Giring juga bisa menceritakan sisi seorang Danny dari sudut pandangnya sebagai
sahabat. Giring pun didapuk untuk sharing tentang kesuksesan band Nidji sampai
saat ini.
Kedua
sahabatnya ini membuat pengunjung juga bisa merasakan sisi lain dari seorang
Danny melalui kacamata mereka. Inspiratif banget lah.
Think Fresh
Gambar
sampul buku Think Fresh adalah jeruk, yang dipilih karena mewakili kata ‘fresh’.
Baik wanginya, ataupun penampakannya memang bikin fresh kan ya?
Isi
buku ini tidak membosankan. Selain karena memang gaya bahasanya asyik seperti
ketika sedang mengobrol dengan teman, juga penuh dengan ilustrasi dan lettering
yang kekinian.
Buku
disusun per ‘mantera’, sehingga kita sebagai pembaca bisa langsung mengingat
isinya secara runut. Keren deh, ah.
Salah
satu halaman favorit saya adalah tentang passion. Dengan passion, kita bisa
mengerjakan segala pekerjaan dengan hati senang. Musti digunakan dalam banyak
hal nih passion, dalam halnya sebagai ibu rumah tangga, blogger, auditor, dan
crafter (ala ala).
Seperti
pesan Danny Oei yang ditulis di buku Think Fresh milik saya saat
ditandatanganinya:
“Selalu melakukan lebih baik dari sebelumnya!
Jangan cepat puas!”
Bukunya keren, nyari ah ntar di tobuk biar bikin hidup makin hidup hihi
BalasHapussangat recommended buat pembaca yang kurang Pede
BalasHapusFoto2 bukunya di blog ini lucu2 :)
BalasHapus